CARA UNTUK REMOTE SERVER (SSH) MENGGUNAKAN OPENSSH-SERVER DI DEBIAN 12
CARA UNTUK REMOTE SERVER (SSH) MENGGUNAKAN OPENSSH-SERVER DI DEBIAN 12
Assalamualaikum Wr.Wb
Haii semuanya! sebelumnya perkenalkan nama saya Renyta Herlinda salah satu siswa SMKN 1 CERME, saya jurusan TEKNIK KOMPUTER JARINGAN. disini saya akan membagikan sedikit tips bagaimana cara untuk Mengkonfigurasi Remot Server SSH pada Debian 12, simak baik baik.
APA ITU REMOTE SERVER?
Remot server merujuk pada server yang dapat diakses atau dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan komputer, seperti internet atau intranet. Dengan menggunakan perangkat seperti komputer, laptop, atau perangkat mobile, pengguna dapat mengelola, mengonfigurasi, dan menjalankan aplikasi atau layanan yang ada di server tanpa harus berada di lokasi fisik server tersebut. Proses ini biasanya dilakukan melalui protokol komunikasi seperti SSH (Secure Shell) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
Fungsi Remote Server:
- Akses Jarak Jauh: Memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola server dari lokasi yang jauh, tanpa perlu berada di dekat server secara fisik.
- Manajemen Infrastruktur: Pengelolaan dan pemeliharaan server dapat dilakukan secara efisien, seperti menginstal pembaruan perangkat lunak, mengonfigurasi pengaturan, atau memantau kinerja server.
- Pengelolaan Aplikasi dan Data: Remote server memungkinkan pengguna untuk mengelola aplikasi, database, dan data yang tersimpan di server tanpa harus berada di lokasi yang sama.
Kelebihan Remote Server ada 3 yaitu:
- Akses Jarak Jauh: Pengguna dapat mengakses server dari mana saja, selama terhubung dengan jaringan internet, memungkinkan manajemen server tanpa batasan lokasi fisik.
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Tidak perlu kehadiran fisik di lokasi server, yang menghemat waktu dan biaya perjalanan serta memungkinkan penyelesaian tugas dengan cepat.
- Skalabilitas: Server dapat dengan mudah ditingkatkan atau dikurangi sesuai kebutuhan tanpa harus memindahkan perangkat keras atau perangkat fisik
Kekurangan Remote Server ada 3 yaitu:
- Keterbatasan Bandwidth dan Latensi: Penggunaan remote server sering terhambat oleh kualitas koneksi internet, yang bisa menyebabkan latensi tinggi atau bandwidth terbatas. Ini dapat mempengaruhi kecepatan dan kualitas interaksi dengan server.
- Keamanan: Akses jarak jauh berpotensi meningkatkan risiko keamanan, terutama jika tidak ada langkah-langkah pengamanan yang memadai, seperti enkripsi atau otentikasi multi-faktor. Server dapat lebih rentan terhadap serangan siber.
- Keterbatasan Kontrol Fisik: Dengan remote server, Anda tidak memiliki kontrol fisik langsung atas perangkat keras. Jika terjadi kerusakan perangkat keras, akan lebih sulit dan memakan waktu untuk memperbaiki masalah tersebut.
Cara Kerja Remote Server:
1.Koneksi Jaringan: Remote server terhubung melalui jaringan, biasanya menggunakan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Pengguna atau perangkat yang ingin mengakses server akan menggunakan internet atau jaringan lokal untuk membuat koneksi ke server yang terletak di lokasi yang berbeda.
2.Akses melalui Protokol: Pengguna mengakses remote server menggunakan berbagai protokol sesuai dengan jenis layanan yang ingin digunakan. Misalnya:
- SSH (Secure Shell): Untuk akses shell atau terminal di server Linux/Unix.
- RDP (Remote Desktop Protocol): Untuk mengakses desktop secara grafis pada server Windows.
- FTP (File Transfer Protocol): Untuk mentransfer file ke/dari server.
3.Autentikasi Pengguna: Setelah membuat koneksi, sistem akan meminta autentikasi untuk memastikan bahwa pengguna yang mengakses server memiliki izin. Ini bisa berupa username dan password, kunci SSH, atau autentikasi multi-faktor.
4.Eksekusi Perintah atau Akses Data: Setelah berhasil masuk, pengguna dapat mengirim perintah untuk mengeksekusi aplikasi atau skrip di server, mengelola data, atau memanipulasi file. Semua proses ini terjadi di server remote, tetapi hasilnya dikirim kembali ke perangkat pengguna melalui koneksi yang aman.
5.Komunikasi Dua Arah: Semua data yang dikirim dari server (misalnya hasil perintah atau file) dikirim kembali ke perangkat pengguna melalui jaringan. Begitu juga, data yang dikirim oleh pengguna (seperti perintah baru atau file yang diunggah) akan diterima oleh server untuk diproses.
6.Keamanan: Untuk melindungi data dan komunikasi, koneksi ke remote server biasanya dienkripsi menggunakan protokol aman seperti SSL/TLS (untuk aplikasi berbasis web) atau SSH (untuk akses terminal). Enkripsi ini memastikan bahwa data yang dikirim tidak dapat disadap oleh pihak ketiga.
7.Pengelolaan Server: Pada server, administrator dapat mengelola berbagai aspek, seperti pemeliharaan, pengaturan jaringan, manajemen sumber daya (seperti CPU, RAM, dan ruang disk), serta pembaruan perangkat lunak untuk memastikan server berfungsi optimal.
Langkah - langkah Konfigurasi SSH Server di Debian 12
1.Pastikan kalian memiliki aplikasi Putty, jika kalian belum memilikinya kalian bisa mendownloadnya di link ini.
2. Disini kalian login ke Debian sebagpai root. Setelah itu ketika perintah "nano/etc/network/interfaces" untuk masuk ke konfigurasi IP nya.
3. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambaf dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan dan CTRL + X untuk keluar konfigurasi. Selanjutnya restart networknya dengan perintah "/etc/init.d/networking restart", kemudian cek IP nya dengan perintah "IP a".
4. Selanjutnya ketika "Apt install openssh-
Server", jika muncul pertanyaan [y/n] ketik "y" kemudian enter.
5. Kemudian ketik "nano/etc/ssh/sshd_confog" untuk konfigurasi pada file SSHD. hapus tanda pagar (#) pada Port 22 dan permitRootLogin.untuk password, pada prohibit-password kalian hapus dan ganti dengan yes. Lalu simpan dengan CTRL +X klik Y dan enter. Kemudian restart dengan perintah"/etc/init.d/ssh restart" dan enter.
6.Lalu kalian masuk ke Network Connection dan pilih ethernet nya. Lalu kalian konfigurasi IP nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya.
7. Kemudian kalian ke CMD untuk ping ke IP Debian nya.
8. Lalu kalian buka Putty dan kalian masukkan IP Debian dan port nya tadi lalu klik open.
9. Dan kalian login sebagai root dan masukkan pasword nya.
Komentar
Posting Komentar